Kerjaya perniagaan Nadiem_Makarim

Pada tahun 2006, Nadiem memulai kariernya sebagai penasihat pengurusan di McKinsey & Company. Setelah memperoleh gelar MBA, beliau terjun sebagai pengusaha dengan mendirikan Zalora Indonesia. Di perusahaan tersebut beliau juga menjabat sebagai Managing Editor. Setelah keluar dari Zalora, beliau kemudian menjabat sebagai Chief Innovation Officer (CIO) Kartuku, sebelum akhirnya fokus mengembangkan Go-Jek yang telah beliau rintis sejak tahun 2011.[9][10]

McKinsey & Co (2006-2009)

Sekembalinya dari Harvard dengan gelar MBA, Nadiem memutuskan untuk pulang ke tanah air dan bekerja di McKinsey & Co. Nadiem menjadi konsultan McKinsey selama 3 tahun.[11]

Zalora Indonesia (2011-2012)

Nadiem menjadi Co-Founder dan Managing Director Zalora Indonesia pada tahun 2011. Pada 2012, Nadiem memutuskan keluar dari Zalora untuk membangun startup sendiri, termasuk Gojek yang pada waktu itu memiliki 15 karyawan dan 450 mitra driver. Dia mengaku telah belajar cukup banyak di Zalora, yang merupakan tujuan utamanya ketika menerima pekerjaan di perusahaan itu. Di Zalora, Nadiem memiliki kesempatan membangun mega startup dan bekerja dengan sejumlah talenta terbaik di kawasan Asia.[12]

Kartuku (2013-2014)

Sambil mengembangkan Gojek, Nadiem juga menjadi Chief Innovation Officer Kartuku setelah keluar dari Zalora[13]. Saat awal berdiri, Kartuku tidak ada kompetitor dalam sistem pembayaran non-tunai di Indonesia.[12] Kartuku kemudian diakuisisi Gojek untuk memperkuat GoPay.[14]

Gojek (2010-2019)

Nadiem mendirikan Gojek pada 2010 dan kini Gojek sudah menjadi salah satu dari 19 decacorn di dunia, dengan valuasi Gojek mencapai USD 10 miliar.[15] Gojek pertama kali berdiri sebagai call centre, menawarkan hanya pengiriman barang dan layanan ride-hailing dengan sepeda motor. Sekarang, Gojek telah bertransformasi menjadi super app, menyediakan lebih dari 20 layanan, mulai dari transportasi, pengantaran makanan, kebutuhan sehari-hari, pijat, bersih-bersih rumah, logistik hingga platform pembayaran digital yang dikenal dengan GoPay.[16] Karier bisnis Nadiem Makarim di Gojek membawanya masuk dalam daftar 150 orang terkaya di Indonesia versi Majalah Globe Asia.[17] Nadiem Makarim diperkirakan memiliki nilai kekayaan mencapai US$100 juta.[17]

Saat ini Gojek merupakan perusahaan rintisan terbesar di Indonesia. Pada bulan Ogos 2016, perusahaan ini memperoleh pendanaan sebesar USD 550 juta atau sekitar Rp 7,2 triliun dari konsorsium yang terdiri dari KKR, Sequoia Capital, Capital Group, Rakuten Ventures, NSI Ventures, Northstar Group, DST Global, Farallon Capital Management, Warburg Pincus, dan Formation Group.[18]

Berkaitan

Rujukan

WikiPedia: Nadiem_Makarim http://www.bareksa.com/id/text/2016/08/12/masuk-mo... http://www.biografiku.com/2015/08/biografi-nadiem-... http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/07/28/2... http://www.library.ohiou.edu/indopubs/1998/01/26/0... http://www.dream.co.id/dinar/nadiem-makarim-tukang... http://swa.co.id/entrepreneur/go-jek-perusahaan-ap... http://ldfebui.org/wp-content/uploads/2019/09/GO-J... https://www.bloomberg.com/features/2018-bloomberg-... https://www.bloomberg.com/tosv2.html?vid=&uuid=95a... https://www.bloomberg.com/tosv2.html?vid=&uuid=e47...